2. Twitter
3. Google
4. Facebook
5. Snapchat
6. Pinterest
7. Situs Dewasa
8. Film-film Asing
9. E-books dan Video
10. Kasino
Akhir Kata
Situs berbagi foto Instagram telah diblokir di China sejak tahun 2014. Hal ini diduga berkaitan dengan demonstrasi pro demokrasi yang saat itu sedang berlangsung di Hong Kong.
Pemerintah China tidak pernah memberi komentar tentang mengapa Instagram diblokir. Mereka hanya menyatakan bahwa situs web atau aplikasi tertentu yang diblokir dianggap telah melanggar hukum dalam beberapa cara.
Tidak ada yang meragukan pengaruh media sosial dan internet dalam mobilisasi massa, karena alasan tersebut layanan microblogging ini dilarang di China sejak 2011.
Namun, masyarakat tidak terlalu risau akan hal tersebut. Situs serupa buatan pengembang lokal yakni Weibo, menjadi populer di negara itu. Fungsinya pun sama, membagi tweet, foto, dan video.
Sejak 2010 Pemerintah China tak membuka akses penggunaan Google di China. Peran Google sebagai mesin pencari dilengserkan oleh perusahaan lokal Baidu.
Tak hanya mesin pencari, layanan Google lainnya juga diblokir seperti Gmail, Google Maps, Google+, Google Drive, Google Photos, dan lainnya.
Facebook telah diblokir di China sejak tahun 2009, tidak lama setelah kerusuhan pecah di Xinjiang. Tidak ada tanda-tanda bahwa China berencana untuk memulihkan akses ke platform media sosial terbesar di dunia itu.
Namun, Mark Zuckerberg selaku pendiri dan Chief Executive Officer Facebook tidak menyerah begitu saja dan berusaha agar bisa kembali ke China dengan berbagai pendekatan, bahkan mengembangkan sebuah tool khusus.
Ia telah mengunjungi China beberapa kali, bahkan berjabat tangan dengan Presiden Xi Jinping.
Facebook dan Twitter bukan satu-satunya platform media sosial diblokir di China. Kamu juga tidak bisa menemukan Snapchat di China. Meskipun perusahaan tersebut tidak ingin menyerah di negara dengan populasi terbesar di Asia tersebut.
Setelah bertahun-tahun Pinterest dapat diakses bebas di China, belum lama ini Great Firewall China juga memblokir platform media sosial tersebut.
Tidak ada kejelasan mengapa Pinterest diblokir di China, tapi pemblokiran bertepatan dengan Kongres tahunan National People. Yakni merupakan momen sensitif di Beijing ketika pemimpinan atas China dan ribuan delegasi berkumpul untuk mengatur politik dan ekonomi negara tahun ini.
Ketegasan pemerintah Negeri Tirai Bambu menolak pornografi dibuktikan dengan ribuan situs. Pemerintah China telah mengampanyekan anti pornografi dan pelarangan publikasi ilegal membahayakan anak-anak di bawah umur atau masih menempuh pendidikan.
Otoritas anti pornografi China berjanji untuk secara tegas membasmi pornografi online dan membuat dunia maya yang bersih bagi pengguna internet muda.
Selain situs web dan aplikasi populer, pecinta film juga tidak bebas menikmati film-film asing populer dari Hollywood. Regulator China hanya mengizinkan 34 film asing yang akan ditampilkan di bioskop setiap tahun, film disetujui masih menghadapi tangan berat dari sensor pemerintah.
Konten digital asing juga tak luput dari sensor. Apple iBook dan iTunes Movie juga diblokir di China. Mereka tampaknya telah terbentur dengan aturan baru yang mengharuskan persetujuan pemerintah bagi perusahaan asing yang ingin menyediakan konten online seperti video, game, dan buku.
Pemerintah China juga bersikap tegas terhadap kasino asing yang beroperasi di negeri Tirai Bambu tersebut. Menurut undang-undang di China Daratan, perjudian adalah hal yang terlarang. Pemerintah China bahkan tidak memperbolehkan warganya untuk berjudi di luar negeri.
Itulah hal-hal yang tidak bisa kamu temui di China. Sebaliknya, semua situs web dan aplikasi populer tersebut digantikan oleh situs lokal. Sebut saja, Baidu, Weibo, Youku, Renren, dan lainnya. Bagaimana dengan pendapat kamu?
0 Response to "Situs Web dan Aplikasi Populer yang Diblokir di China"
Posting Komentar